O M G !
ABOUT DIARY LINKS POEM FACEBOOK BLOGSKIN FUTURE PAST
Situasi Kyushu dan bersatunya Istana Utara-Selatan
Thursday, 17 January 2013 • 04:40 • 0 comments



  1. Di Kyushu , perang terus berlanjutan antara pasukan Istana Selatan melawan pasukan Istana Utara seperti pasukan pimpinan Isshiki Noriuji dan Niki Yoshinaga yang ditinggalkan Ashikaga Takauji di Kyushu. Kekuatan tentera Istana Selatan antara lain diwakili klan Kikuchi yang pernah dikalahkan pihak Ashikaga dalam Pertempuran Tatarahama . 
  2. Pangeran Kaneyoshi (putra Maharaja Go-Daigo) diutus ke Kyushu untuk mengukuhkan kedudukan Istana Selatan. Akibatnya terjadi Pertempuran Chikugo yang konon melibatkan 100 ribu tentera dari kedua-dua belah pihak. 
  3. Ketika pecah Rusuhan zaman Kan-ō , Kyushu berubah menjadi medan perang yang melibatkan tiga belah pihak yang bertikai. Penyebabnya adalah kedatangan Ashikaga Tadafuyu yang melarikan diri ke Kyushu. 
  4. Pada waktu itu, bajak laut Jepun ( Wako ) berleluasa di sepanjang pesisir pantai Semenanjung Korea dan China . Setelah berjanji kepada Dinasti Ming untuk mengatasi persoalan bajak laut Jepun, Pangeran Kaneyoshi (Istana Selatan) mendapat pengiktirafan dari Dinasti Ming sebagai "raja Jepun". Keshogunan Muromachi (Istana Utara) mengutus Imagawa Sadayo dan pasukannya ke Kyushu untuk menghancurkan Istana Selatan. 
  5. Pada akhirnya, Ashikaga Tadafuyu menyerah dan Kyushu berada di bawah penguasaan Istana Utara. 
  6. Setelah Pangeran Kaneyoshi tidak lagi berkuasa di Kyushu, Dinasti Ming mengakui shogun Ashikaga Yoshimitsu sebagai "raja Jepun" yang baru. Memasuki zaman kowa / Eitoku , dan zaman Genchū / Shitoku , Pangeran Kaneyoshi, Kitabatake Akiyoshi , Pangeran Muneyoshi yang merupakan pemimpin berpengaruh dari Istana Selatan tutup usia secara berturut-turut. Maharaja Chōkei yang merupakan tokoh bergaris keras juga mengundurkan diri, sehingga kedudukan Istana Selatan semakin lemah. 
  7. Sementara itu, Ashikaga Yoshimitsu mengeluarkan peraturan yang menyekat kekuatan tentera shugo daimyo. 
  8. Akibatnya, kekuatan tentera yang dimiliki shugo daimyo dalam melawan Istana Utara mulai habis. Kesempatan ini dimanfaatkan shogun Yoshimitsu untuk menjadi juru penengah bagi Istana Utara dan Istana Selatan. 
  9. Pada tahun 1392 , Keshogunan menghidupkan kembali sistem Ryōtōtetsuritsu yang membolehkan maharaja dari masing-masing faksi / garis keturunan boleh naik takhta secara bergantian. 
  10. Hak pemilikan tanah kerajaan di seluruh negeri juga diberikan kepada garis keturunan Daikaku-ji. 
  11. Sebagai balasannya, Maharaja Go-Kameyama (Istana Selatan) mengembalikan Tiga Harta Suci kepada Maharaja Go-Komatsu (Istana Timur). Perdamaian akhirnya tercapai dengan bersatunya Istana Utara dan Istana Selatan.


PASTFUTURE
The Disclaimer
Hello. Thank for visit my blog :)


Recent Post
Follow me



My status

Put your status here

Blog Archive

  • Kemunduran Istana Selatan
  • Pendirian Istana Utara-Istana Selatan
  • Zaman Nanboku-cho
  • Zaman Muromachi (Ashikaga)1336–1573
  • Latar Belakang
  • Pemulihan Kemmu
  • Zaman Kamakura
  • Zaman Heian
  • Zaman Nara
  • Zaman Asuka